Jumat, 10 Desember 2010

Tidak Salahi Aturan,Facebook Pastikan Tidak Akan Menutup Akun Wikileaks


SAN FRANSISCO  - Di tengah kontroversi mengenai skandal WikiLeaks yang membocorkan dokumen diplomatik Amerika Serikat, Facebook menyatakan takkan menghapus halaman Facebook Page WikiLeaks.

Sejumlah perusahaan pendukung WikiLeaks juga telah menarik dukungan pada situs yang didirikan Julian Assange tersebut. Sebut saja, Amazon, Paypal dan rekening bank di Swiss.

Bagaimana dengan situs jejaring sosial? situs jejaring sosial terbesar Facebook memastikan tidak akan menutup akun Wikileaks.
"Sampai saat ini kami belum menerima permintaan resmi untuk menutup laman Wikileaks," ujar pernyataan resmi Facebook.

"WikiLeaks Facebook Page tidak melanggar aturan konten kami ataupun materi postingan di halaman tersebut yang melanggar tata tertib," kata Andrew Noyes Manager of Public Policy Communications Facebook seperti diberitakan ReadWriteWeb.
"Bila pun ada, kami juga akan mengkaji ulang isinya apakah sesuai dengan aturan dan syarat kami, bila melanggar maka kami bisa menutupnya."
Yang pasti, kata Facebook, sampai saat ini laman fans Wikileaks di Facebook tidak melanggar hukum.
"Tapi kami terus memantau situasi mutakhir." Akun Wikileaks di Facebook saat ini memiliki 1.087.178 anggota.
Pernyataan tersebut diungkapkan Noyes melalui surat elektronik setelah mendapatkan sejumlah pertanyaan mengenai kemungkinan Facebook menghapus halaman fanspage WikiLeaks.

Selain Facebook, mikroblogging Twitter juga menyatakan takkan menyensor WikiLeaks dari 'trending topic'. Tapi juru bicara Twitter Matt Graves menolak untuk berkomentar mengenai pertanyaan tentang keberlangsungan akun WikiLeaks di Twitter.

"Kami tak bisa memberikan komentar mengenai hal tersebut," kata Graves.

Sejumlah raksasa dunia maya seperti Google dan Bing, sepertinya juga telah mempertimbangkan menyaring hasil pencarian untuk WikiLeaks. Google, misalnya, tampaknya telah mengindeks hampir 1.500 halaman situs, sementara Bing tampaknya telah mengindeks hanya 10 halaman WikiLeaks.ch.
Sementara itu, para peretas (hacker) anonimus pendukung Wikileaks tengah bergerilya di dunia maya menyerang pihak-pihak yang menghalau kerja Wikileaks.
Mereka yang diancam oleh hacker antara lain situs Paypal, Visa, Mastercard, bank Swiss, bahkan situs jejaring sosial twitter. Hacker yang mendeklarasikan perang cyber ini menjuluki dirinya "hacktivists". 


Sumber:  www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...