Jumat, 10 Desember 2010

Sesendok Gula Cukup Untuk Meredakan Emosi


Emosi dan amarah pasti pernah dirasakan oleh setiap orang. Hal ini merupakan perasaan yang alamiah. Tapi tak jarang, kita justru dikuasai amarah hingga tak bisa mengendalikan diri sehingga sering kali timbul pertengkaran hebat dan keinginan untuk memukul.

Jangan sampai hal ini terjadi, karena pada dasarnya perasaan emosi bisa dikendalikan. Banyak orang mengonsumsi cokelat untuk meredam amarah. Namun, ada lagi cara yang lebih sederhana yakni dengan mengonsumsi minuman manis.

Seperti diberitakan dari laman Times of India, para peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa mengonsumsi sesendok gula dapat bermanfaat mengendalikan amarah setidaknya untuk waktu jangka pendek.
Penelitian mereka menunjukkan bahwa orang yang minum segelas limun manis dengan gula mengalami perubahan perilaku kurang agresif terhadap orang asing beberapa menit kemudian daripada orang yang mengkonsumsi limun dengan pengganti gula.

Para peneliti percaya bahwa semuanya harus dilakukan dengan glukosa, gula sederhana yang ditemukan dalam aliran darah yang menyediakan energi untuk otak.

"Menghindari impuls agresif bisa mengendalikan diri melakukan tindakan kekerasan, dan untuk mengontrol diri membutuhkan banyak energi yang bisa diperoleh dari glukosa, " kata Brad Bushman, penulis studi dan profesor komunikasi dan psikologi di Ohio State University.

"Minum limun manis membantu memberikan energi jangka pendek yang diperlukan untuk menghindari melakukan tindak kekerasan seperti memukul orang lain," ucapnya.

Studi ini muncul secara online dalam jurnal perilaku agresif dan akan diterbitkan dalam edisi cetak di masa depan. 

Begitu juga menurut penelitian tim dari Ohio State University, mengonsumsi makanan manis dapat membantu Anda mengontrol emosi. Kesimpulan tersebut diambil dengan membandingkan perilaku relawan yang sangat ingin makanan manis dan relawan yang telah diberikan minuman manis.

Para peneliti percaya bahwa efek ini disebabkan oleh glukosa (gula sederhana yang ditemukan dalam aliran darah) yang berfungsi menyediakan energi untuk otak. 

"Menghindari sikap agresif impulsif membutuhkan pengendalian diri. Pengendalian ini membutuhkan banyak energi, glukosa pun berfungsi menyediakan energi untuk otak. Mengonsumsi minuman manis dapat membantu menyediakan energi jangka pendek yang diperlukan, untuk mengontrol diri agar Anda tidak memukul orang lain," kata salah satu peneliti Profesor Brad Bushman, seperti diberitakan dari Daily Mail. 

Profesor Bushman menjelaskan, penemuan itu adalah lebih dari sekadar kepentingan medis. Dalam dua makalah yang diterbitkan, ia dan rekan-rekannya melakukan beberapa studi menunjukkan bahwa orang yang memiliki sistem metabolisme tubuh yang buruk, cenderung lebih bersikap agresif dan sulit memaafkan orang lain. Masalahnya adalah bahwa jumlah orang yang memiliki kesulitan metabolisme glukosa - terutama mereka dengan diabetes - meningkat pesat.

"Diabetes bukan hanya merusak diri sendiri tetapi juga orang-orang di sekitar. Metabolisme glukosa yang stabil dapat berkontribusi pada kondisi sosial yang damai, dengan memberikan level energi yang tinggi untuk pengendalian diri," ujarnya menambahkan. 

Dalam studi yang dipublikasikan secara online dalam Journal Aggressive Behavior, 62 mahasiswa diminta berpuasa selama tiga jam untuk mengurangi ketidakstabilan glukosa. Mereka diberitahu bahwa akan berpartisipasi dalam studi uji rasa, kemudian setelah itu dilihat reaksi mereka untuk dievaluasi dalam tes terkomputerisasi. 

Setengah dari peserta diberi minuman limun ditambah gula murni, sementara yang lain diberi limun dengan gula pengganti (sucralose, sakarin dan aspartam). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang minum limun dengan gula bersikap tidak terlalu agresif dibanding mereka yang minum limun dengan gula pengganti. 


Sumber: www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...