Kamis, 09 Desember 2010

Wafaa Bilal,Profesor Cyborg Dari Negeri Paman Sam

bilal_dailymail.jpg (343×400)
NEW YORK - Kesenangan akan fotografi telah membuat seorang profesor di New York University terobsesi menjadikan kamera sebagai bagian dari dirinya.
Bukan dalam makna kiasan, tetapi dalam arti sesungguhnya. Ya, sang profesor berniat menanamkan kamera di kepalanya!

Wafaa Bilal, profesor berdarah Irak itu kini menjalankan sebuah proyek bernama 'The 3rd I'.

bilal2_dailmail2.jpg (400×277)
Proyek seni ini bertujuan untuk menyediakan visualisasi harian termasuk visual pada bagian belakang Bilal yang sebelumnya tak pernah ia lihat.

Seperti diberitakan situs CNN, nantinya kamera di belakang kepada Bilal akan mengabadikan gambar setiap menit, selama proyek itu berjalan selama setahun.
Hasil streaming gambar itu akan langsung disalurkan ke Mathaf Arab Museum of Modern Art di Qatar. sehingga para pengunjung bisa melihatnya.
bilal_dailmail3.jpg (400×244)
"Karya seni yang diberi judul 'The 3rd I' ini dimaksudkan untuk mengomentari ketidakmampuan manusia dalam mengakses waktu, memori dan pengalaman," kata salah satu penjaga museum
Rencananya, streaming gambar itu akan bisa dinikmati secara live sejak 15 Desember nanti.

Untuk mewujudkan niatnya, Bilal musti melakukan operasi dengan bius lokal selama dua jam. Secara teknis, Bilal musti memasang sebuah pelat titanium dan sebuah magnet ke dalam tengkoraknya, sehingga kamera bisa ditempelkan ke kepalanya.

Proyek ini juga merupakan eksplorasi terhadap bagaimana masyarakat menerima sesuatu yang secara sengaja direkam. Di tempat Bilal mengajar, New York University, proyek ini sudah mengundang kontroversi dan debat seputar masalah privasi para mahasiswa.

Bilal akan sangat dibatasi dalam mengenakan kamera di kepalanya. Saat mengajar, Bilal akan mencopot kamera itu. Sebab, masyarakat masih merasakan perbedaan yang menonjol antara memilih untuk direkam, dengan direkam tanpa sepengetahuan.

Namun, apakah hal itu nantinya akan secara perlahan berubah? Sampai kapan kemudian masyarakat bisa lebih terbuka dan akan maklum bila setiap bagian hidupnya akan tertangkap dalam sebuah video? Bagaimana menurut Anda? 

Sumber:  www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...