Selasa, 21 Desember 2010

Bayi Pilih Mainan Sesuai Gender

Para orangtua mungkin menginginkan putri kecilnya suatu hari nanti menjadi astronot dan jagoan kecil mereka suatu hari nanti juga mampu mengerjakan tugas-tugas domestik. Sayangnya, sebuah studi menunjukkan, ketertarikan berdasarkan gender sudah ada bahkan sebelum bayi bisa merangkak.

Ketika diperlihatkan pada tujuh macam mainan, bayi laki-laki berusia 9 bulan spontan mengambil mobil-mobilan, bola, serta mainan penggali pasir, dan cuek pada boneka beruang dan peralatan memasak. Bagaimana dengan para bayi perempuan? Pada usia yang sama, mereka juga lebih tertarik pada boneka, sayuran plastik, serta miniatur satu set cangkir. 

"Anak laki-laki lebih menyukai mainan yang bergerak, sedangkan anak perempuan memilih mainan yang memiliki profil wajah atau mainan yang mendukung naluri mengasuh," kata ketua peneliti Sara Amalie Thommessen, dari City University, London, Inggris.

Lantas, apakah ini berarti anak-anak secara alami atau punya bawaan untuk memilih objek tertentu ataukah ini karena pengaruh pola asuh dari orangtuanya yang memengaruhi anak di awal kehidupannya?

Walter Gilliam, pakar perkembangan anak mengatakan bayi sudah mampu menangkap banyak hal di usianya yang baru 9 bulan. "Selama bertahun-tahun kami mempelajari tentang bayi makin terbukti bahwa mereka seperti sebuah spons yang mampu menyerap banyak hal," katanya. 

Selama puluhan tahun para ahli lebih banyak berkutat pada debat mengenai "nature" (genetik) dan "nurture" (pola asuh). Namun hanya sedikit pakar perkembangan yang meneliti tentang perbedaan gender. Kebanyakan studi juga tidak menghasilkan kesimpulan.

Pada saat yang sama, dunia modern membawa perubahan pada peran dan tugas berdasarkan perbedaan kelamin dalam rumah tangga semakin cair. Para ayah tak canggung lagi mencuci piring atau menyuapi anaknya, sementara sebagian besar wanita masa kini juga tak segan bersaing dengan laki-laki dalam mengejar karir. 

Ketertarikan pada suatu objek berdasarkan perbedaan gender akan lebih nyata saat anak bertambah besar. Di usia 27 bulan hingga 36 bulan, anak perempuan menghabiskan 50 persen waktu bermainnya untuk main boneka. Sementara itu 87 persen waktunya dihabiskan anak laki-laki untuk main mobil-mobilan dan mengacuhkan bola.

Hasil studi yang dilakukan Thommassen ini menguatkan studi yang menyebutkan kemungkinan adanya faktor biologis pada jenis mainan yang dipilih anak. Sebuah studi menyebutkan, bahkan bayi yang baru berusia satu hari pun menatap lebih lama pada sesuatu yang bergerak dan bersifat mekanikal dibanding anak perempuan yang lebih suka menatap wajah orang.

Meski begitu, dampak dari pengasuhan dan lingkungan sekitarnya juga tidak bisa diabaikan. Penelitian menunjukkan para orangtua bersikap secara berbeda pada anak-anaknya sesuai jenis kelaminnya sejak lahir. 

Meski masih balita, para ayah cenderung mengajak anak laki-lakinya untuk melakukan permainan yang lebih aktif sementara pada bayi perempuan para orangtua lebih suka mengajak bercerita.


Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...