Rabu, 08 Desember 2010

Bom Buatan Nenek Hebohkan Keamanan Internasional


CALIFORNIA (Berita SuaraMedia) – Sebuah bom palsu yang memicu sebuah peringatan teror internasional dibuat oleh seorang wanita 80 tahun di California dan akhirnya dibuang di sebuah bandara Namibia karena "sebuah kesalahan yang bodoh," .
Alat peledak tersebut – bagian dari sebuah "rangkaian bom modular" (Modular Bomb Set – MBS), yang digunakan untuk sinar X dan pelatihan penggeledahan fisik atau tas – dibuat oleh sebuah toko mesin "nenek dan kakek" di Sonora yang disebut Larry Copello Inc. empat sampai lima tahun yang lalu.

Pemilik toko tersebut, Larry Copello, mengatakan kepada kantor berita NBC News bahwa neneknya yang berusia 80 tahun telah menyelesaikannya, melakukan pemasangan kawat dan pencocokan alat pelengkap Velcro (alat perekat dari bahan kain dengan lapisan banyak pengait yang sangat kecil dipasangkan dengan kain dengan lapisan ikal, biasanya sebagai pengganti resleting).
Peralatan tersebut ditemukan di bandara Windhoek oleh kepolisian Namibia dalam pemeriksaan rutin keamanan selama bongkar muatan sebuah penerbangan wisata Air Berlin menuju Munich, otoritas Namibia dan Jerman.
Jerman telah menjadi negara yang mempertinggi peringatan ancaman teror pekan ini dengan memperingatkan sebuah kemungkinan serangan teror.
Copello mengatakan kepada kantor berita NBC News bahwa ia tidak memiliki keraguan apapun bahwa "seseorang membuat sebuah kesalahan yang bodoh."
Peralatan tersebut tidak fungsional, benar-benar tidak bertenaga dan bahkan tidak membuat sebuah percikan api, ia menambahkan.
Copello mengkonfirmasi bahwa ia dikunjungi oleh petugas penegakan hukum AS pada Rabu (17/11)segera setelah peralatan tersebut ditemukan.
Masih tidak jelas agen apa atau siapa yang meninggalkan tas yang berisikan peralatan tersebut di bandara dan apakah ini adalah bagian dari sebuah uji coba, sebuah kecelakaan atau sebuah tindakan dendam.
Peralatan tersebut berisikan baterai-baterai yang dipasangi kawat pada sebuah jam dan sebuah detenator.
Jerman mengirim para pakar kejahatan federal ke Namibia untuk memeriksa peralatan tersebut. Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan pada Jum'at (19/11) waktu setempat bahwa peringatakan tersebut hanyalah sebuah uji coba keamanan lokal  dan mengiyakan bahwa peralatan tersebut tidak berisikan bahan-bahan peledak apapun.
"Para pejabat telah memeriksanya dan hasilnya, kejadian tersebut adalah sebuah uji coba yang disebut 'uji coba koper sebenarnya' dari sebuah perusahaan AS," ia mengatakan.
"Perusahaan ini memproduksi sistem peringatan dan pendeteksi dan koper uji coba tersebut dibuat untuk menguji tindakan-tindakan keamanan," de Maiziere menambahkan, tanpa menyebutkan Copello.
De Maiziere mengatakan bahwa kepolisian berusaha untuk menemukan apakah dinas keamanan Jerman berada di balik kejadian tersebut, kantor berita harian New York Times memberitakan.
"Saya menganggap bahwa sangat tidak mungkin, namun hal itu adalah salah satu hal yang sedang kami selidiki," ia mengatakan menurut the Times. "Hal penting bagi kita semua adalah tidak ada bahan-bahan peledak ditemukan di koper tersebut dan bahwa, sejauh yang kami ketahui, pada saat ini dalam penyelidikan, untuk saat ini tidak ada sebuah ancaman bahaya – bagi para penumpang – yang diajukan oleh koper tersebut."
Washington telah memberikan tekanan pada Jerman untuk ancaman tersebut sebagai kemungkinan serangan teroris lebih serius, the Times mengatakan, menambahkan bahwa para pejabat Berlin mengabarkan menerima telepon kemarahan dari seorang pejabat Gedung Putih.
Pejabat AS tersebut telah menuntut kewaspadaan yang dipertinggi, kantor berita The Times mengabarkan, dan pesan tersebut telah diberikan pada Kanselir Jerman Angela Merkel. Namun demikian, Jerman telah melanjutkan untuk melihat resiko tersebut sebagai sebuah resiko yang "abstrak", menurut laporan tersebut.
Di Namibia, Inspektur-Jenderal kepolisian Sebastian Haitota Ndeitunga mengiyakan bahwa peralatan dalam muatan koper tersebut dibuat oleh Larry Copello Inc. dan bereaksi dengan marah kepada berita tentang bom tersebut adalah sebuah peralatan uji coba, menurut sebuah laporan oleh kantor berita Deutsche Presse-Agentur.
"Satuan Kepolisian Namibia ingin mengirim sebuah peringatan tegas kepada semua orang-orang dengan maksud jahat bahwa hal ini tidak akan mengijinkan Namibia digunakan sebagai sebuah lahan uji coba oleh siapa saja," ia mengatakan kepada para reporter, menurut kantor berita tersebut.
Ndeitunga menambahkan bahwa mereka akan "dengan teliti berhadapan dengan" orang yang telah meninggalkan peralatan tersebut di bandara tersebut. 

Sumber:  www.suaramedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...